Sedekah Sungai Serayu Libatkan Ratusan Anggota Pramuka

Sedekah Sungai Serayu Libatkan Ratusan Anggota Pramuka

IMG-20160401-WA022
Kak Oliv tengah melepaskan ikan di Sungai Serayu Wonosobo dalam rangka menjaga ekosistem di acara sedekah sungai.
Wonosobo – Dalam rangka menyelamatkan ekosistem sungai dari kerusakan lingkungan akibat limbah sampah, Komunitas Manyer Kesit mengadakan kegiatan “Save The River” atau sedekah sungai di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, tepatnya di hulu Sungai Serayu.
Kegiatan ini melibatkan banyak pihak, baik masyarakat, Pemerintah Daerah Wonosobo‎, anggota Pramuka dari Kwartir Cabang Wonosobo, dan juga Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang diwakili oleh Andalan Nasional Bidang Kominfo Kak Olivia Zalianty.
Kak Oliv diberikan kesempatan untuk menyampaikan orasi tentang “Sungai Hayati” di awal orasinya, Kak Oliv menjelaskan asal kata Serayu yang diambil dari kata Sirr dan Rahayu. Sirr maknanya jantung atau kehendak, rahayu bermakna kasempurnaning urip, atau kesempurnaan hidup.
“Jadi Sirr-rahayu itu berarti kehendak hati atau pralambang menuju kesempurnaan hidup,” kata Kak Oliv, di Igir Sungai Serayu Desa Sukorejo Kalibeber, Wonosobo Jumat (1/4/2016)
Kak Oliv juga sedikit menjelaskan, tentang sejarah kepercayaan masyarakat tentang Sungai Serayu. Dalam wiracarita Hindu Ramayana, Serayu disebut sungai yang memiliki peran penting dalam kota kehidupan Ayodhya. Sungai ini adalah tempat kelahiran Rama, Awatara ketujuh Dewa Wisnu‎.
“Begitulah dari sisi sejarah, Serayu masih menyisakan sepenggal misteri. Dan biarkanlah Serayu memiliki misterinya sendiri. Yang harus menjadi perhatian kita sekarang adalah akankah sungai menjadi sumber daya kunci populasi lima kabupaten‎ ini bisa terjaga keseimbangan ekosistemnya,” ucapnya.
Menurut Kak Oliv kegiatan Save The River atau sedekah sungai dalam bahasa adatnya, menjadi penting dan harus tetap dilestarikan. Sebab, di sini ada harapan tumbuhnya kesadaran untuk menghidupkan kembali kearifan lokal.
“Menjaga sungai itu berarti merawat kehidupan. Melestarikan sungai, berarti menghidupi masa depan,” terangnya.
IMG-20160401-WA026
Suasana keceriaan Kak Oliv bersama masyarakat dan kakak-kakak Pramuka dalam sesi pemotongan nasi tumpeng sebagai simbol kemakmuran rakyat.
Artis kebanggaan Indonesia ini menilai, tidak penting berapa jumlah ikan yang akan ditaburkan di Sungai Serayu. Jauh dari itu, ekspedisi Save The River ini lebih menunjukan kesadaran kembali atas pentingnya lingkungan fisik, sosial dan budaya. Tiga akar peradaban yang sejatinya tidak dapat dipisahkan.
“Jaman akan berkembang, banyak tradisi juga akan berubah. Namun satu hal yang tak akan berubah, kita akan hidup berdampingan terus dengan alam. Untuk itulah gunanya kita saling menjaga,” tutupnya.
Selain ‎penaburan ikan dan pentas budaya, dalam acara ini, Kak Oliv juga diberi kesempatan untuk mengunjungi pabrik Carica, kemudian acara pameran makanan lokal Wonosobo, mengunjungi tanaman hydroponic. Dan rencananya sore ini akan rafting di Sungai Serayu, besoknya dilanjutkan melihat sunrise di Sukunir dan yoga di plataran Candi Dieng.
Kak Oliv bersama ratusan anggota Pramuka terlibat aktif membersihkan Sungai Serayu, dan melakukan aksi menaburkan ikan agar kembali ke habitatnya. Serayu adalah salah satu sungai terbesar di Pulau Jawa yang melintasi lima kabupaten, yaitu Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap. (HA/Humas Kwarnas)