Pramuka bukan kendaraan politik

Pramuka bukan kendaraan politik" menjelang pilgub DKI 2017 ketua kwarnas Adhi yaksa Dault , akan maju menjadi kandidat calon gubernur DKI jakarta , banyak dari kalangan pemuda khusus nya pramuka dari mulai siaga sampai pandega dan jajaran pelatih mengenal baik kak Adhi Yaksa Dault , sosok nya yang idialis menjadi panutan seluruh anggota pramuka di tanah air
 

Mungkin kita sebagai anggota hanya bisa mendukung nya saja, karena sebagai anggota pramuka , kita tidak boleh dan haram hukum nya bila pramuka terlibat dalam politik , untuk maju nya kak Adhi Yaksa Dault sebagai Cagub DKI nanti di 2017 , kita sebagai anggota hanya bisa memberi dukungan dan doa ,tidak boleh ikut dalam kampaye dll , 



Pramuka itu netral ,tidak ikut kubu A dan B juga C , karena pramuka pada dasar nya hanya anak muda yang inggin mengabdi kepada NKRI dengan hati yang iklas , pramuka memang mendidik generasi untuk menjadi pemimpin tapi tidak mendidik untuk menjadi seorang politikus , pramuka belajar dari hal-hal sperti tentang , Negara , Sejarah ,Alam dll , pramuka bukan milik perorangan melainkan milik semua pemuda di negara ini dari sumatra sampai papua  


Seperti hal nya Bpk Panglima besar soedirman beliau adalah pandu sebelum nama nya menjadi pramuka , beliau adalah sosok panglima yang di cintai pasukan nya karena loyalitas nya dalam memimpin Gerliya pada saat Agresi militer pada 1 maret 1949 di yogyakarta , Bpk panglima pun juga mempunyai prinsip hanya mendukung pemerintahan Indonesia yang sah , tidak ikut dalam politik , dan itu di perintahkan untuk semua anggota nya , dan sekarang kak Adhi yaksa Dault salah satu tokoh pandu / pramuka yang kembali inggin menjadi pemimpin dan kita berharap semoga kak Adhi Yaksa Dault dapat menerapkan nilai-nilai tentap Pramuka  dalam memimpin Dki nanti nya