Perkemahan Nasional Al-Azhar pesertanya capai 601 orang

Perkemahan Nasional Al-Azhar Pesertanya Capai 601 Orang

IMG-20160428-WA005 (1)
Kak Kwarnas Adhyaksa Dault menyalami dan mengucapkan selamat kepada peserta perkemahan pramuka Al-Azhar se-Indonesia di Cibubur, Jumat (28/4/2015)
Jakarta, Yayasan Pendidikan Islam Al-Azhar telah mengadakan kegiatan Perkemahan Pramuka se-Indonesia ditingkat penggalang dan penegak atau tingkat SMP dan SMA. Kegiatan ini untuk pertama kalinya ada di Al-Azhar, dan diadakan di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur 28-30 April 2016.
Kepala Bidang Kemuridan dan Pusat Pengembangan Pembelajaran Direktorat Dikdasmen Al-Azhar, Kak Gunanto mengatakan, acara perkemahan secara nasional sebelumnya sudah pernah ada di Al-Azhar, tetapi levelnya baru ditingkat Sekolah Dasar (SD).
“Kalau sekarang diikuti dari tingkat SMP dan SMA secara nasional, pesertanya ada 601 orang,” kata‎nya di Cibubur, Jumat (28/4/2016)
Kak Gun menuturkan, 601 peserta itu diambil 41 sekolah Al-Azhar di seluruh Indonesia. Selama mengikuti perkemahan, mereka diajari mengenai pendidikan yang bernuansa edukatif dan juga materi-materi kepramukaan. Komposisinya 60 persen materi edukatif 40 persen kepramukaan.
“Salah satunya mengenalkan tentang dunia go green, cinta satwa, dunia entertainment dan dunia bhayangkara,” terangnya.
‎Menurutnya, pembentukan karakter dalam konsep acara tersebut sudah mulai terlihat. Lintas kurikulum pendidikan di sekolah sudah bisa dipadukan dengan kegiatan-kegiatan kepramukaan.‎ Kak Gun menyadari harus ada paradigma bagaimana Pramuka disukai siswa.
“Syaratnya harus menarik dan unik. Itu yang harus ada di Pramuka,” ungkapnya.
Kedepan, rencana kegiatan Perkemahan Pramuka Al Azhar ini akan dilakukan secara rutin tiap dua tahun sekali. Tahun genap untuk tingkat SMP-SMA. Dan Tahun ganjil untuk tingkat SD.
Bagi Kak Gun kegiatan perkemahan itu penting untuk membentuk ‎jiwa leadership yang berkarakter. Ia menyatakan, semua sekolah sekarang bisa mengajarkan anak didiknya menjadi generasi yang pintar. Namun, tidak semua sekolah bisa mendidik muridnya menjadi pemimpin yang berkarakter.
“Al-Azhar ingin mencetak generasi-generasi yang berkarakter tersebut dan berbeda dari lulusan-lulusan sekolah yang lain,” tutupnya. (HA/Humas Kwarnas)